Bersama Stakeholder, AGC Bahas Tentang Kesehatan di PESK


Foto : Ist

MANADO, SulutSatu.com - Artisanal Gold Council (AGC) terus memberi perhatian serius terhadap Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Sulawesi Utara (Sulut).
Sejak memulai programnya di Sulut, AGC bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Sulut terus mengadvokasi dan mengedukasi masyarakat yang tinggal di wilayah PESK.
Selain memperkenalkan teknologi pengolahan emas ramah lingkungan, AGC melaksanakan workshop atau seminar dengan stakeholder dan instansi terkait yang berhubungan dengan program AGC.

Pada hari Senin 21 Januari 2019, AGC menggelar kegiatan stakeholder meeting tentang kesehatan, di hotel Quality Manado. Forum ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan dari Provinsi Sulut, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

Di awal kegiatan, Titik Hartini selaku Gender Specialist AGC, memperkenalkan AGC dan programnya. Selanjutnya, ia menjelaskan alasan dan tujuan diadakannya kegiatan stakeholder meeting tentang kesehatan.
"Forum ini dilaksanakan untuk membahas Modul Pelatihan Merkuri dan Kesehatan di Pertambangan Emas Skala Kecil", ucap Titik.
Ia menambahkan bahwa masukan dari peserta forum sangat penting untuk melengkapi modul pelatihan yang sudah dibuat.
"Kami meminta masukan untuk pengembangan modul ini", tutur Titik.
Dijelaskannya pula bahwa nantinya AGC akan membuat MoU (Memorandum of Understanding) sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini.
"Nantinya AGC akan membangun MOU dengan dinas terkait sebagai bentuk tindak lanjut bersama", jelas Hartini.

dr. Ratna Yuniarti, M.Kes, dari Lentera Kartini, mitra lokal AGC di Kalimantan Tengah, menjelaskan tentang merkuri.
Ia juga menerangkan bahwa upaya untuk peduli terhadap kesehatan di lingkungan PESK merupakan tanggung jawab bersama.
"Apa yang dilakukan AGC tidak bisa seterusnya. Kami ingin bergandengan dengan teman-teman. Supaya sesudah program AGC selesai, pihak kesehatan bisa melanjutkan upaya baik seperti pengobatan, penyuluhan dan monitoring kesehatan di PESK", terang dr. Ratna.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Eko Marsidi, SKM, ME, memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang diselenggarakan AGC ini.
"Saya sangat mendukung apa yang dilakukan AGC karena sangat positif untuk masyarakat", tutur Marsidi.
"Harus juga dilakukan bagaimana meminimalisir suplai merkuri dan perlu ada solusi teknologi dan AGC membawa itu", tandasnya.

Stakeholder Meeting tentang Kesehatan merupakan salah satu implementasi program AGC terkait kesehatan di wilayah PESK.

(**/Jimmy)
Share on Google Plus

Penulis: SulutSatu.com

0 komentar:

Posting Komentar